Apa Kata Zahid?
- OSOSMHTHAMRIN
- Oct 1, 2020
- 2 min read
Seringkali kita membuat pendidikan dan kehidupan bermedia sosial menjadi bertolak belakang. Katanya, kalau kita terlalu aktif di media sosial, pendidikan kita akan terombang-ambing. Dan begitu pula sebaliknya, terlalu fokus pada pendidikan akan mengakibatkan kehidupan sosial kita menjadi terbengkalai. Masa, sih?
Hai, Pubpals! Siapa nih di antara kalian yang sering dibilangin, "Jangan main HP mulu! Rajin banget di medsos. Rajin belajar dong!", kalau lagi pegang HP. Padahal, kalian lagi belajar atau ngerjain ulangan. Karena pandemi ini, kita mau nggak mau harus belajar secara daring dari rumah. Banyak banget aplikasi yang awalnya kita baru tau karena PJJ ini dan sekarang malah udah jadi keseharian, contohnya Zoom, Google Classroom, Pahamify, Cerebrum, dan lain-lain. Selain itu, beberapa platform juga beralih fungsi dari yang semula digunakan untuk mengunggah konten hiburan menjadi konten edukatif atau pendidikan seperti membahas soal dan bagaimana cara untuk tetap fokus belajar. Beberapa diantaranya adalah YouTube dan Twitter.
Nah khusus Twitter nih ada yang namanya "ambisverse". Ambisverse sendiri merupakan suatu lingkungan atau komunitas yang dibuat supaya orang-orang yang berada di dalamnya bisa fokus untuk ambis, sebuah istilah yang seringkali digunakan untuk mereka yang gemar belajar. Orang-orang membuat akun baru khusus untuk ambisverse ini. Selain itu, ambisverse juga diisi dengan mereka yang mau berkontribusi untuk mengajar dengan cara membahas soal, memberikan tips and trick, serta wejangan untuk menghadapi ujian yang akan datang. Salah satunya adalah Kak Zahid Azmi Ibrahim (@zahidibr) atau biasa disapa Kak Zahid.
I was about to go talk to him but apparently he's unable to reach at the moment, so I'll just go share his thoughts.
Sebagai generasi muda yang ingin turut berkontribusi bagi negeri, ia memilih edukasi. Kenapa? di akun Instagram pribadinya (@zahidibr), ia mengunggah alasan jawaban dari pertanyaan tersebut. Ini jawabannya.
"A deed will possibly be true if we experienced it ourselves and decided not to put revenge" mungkin adalah istilah yang tepat buat Kak Zahid karena dari masa di mana hidupnya terasa gelap, ia pun akhirnya bisa bersinar dan malah turut menyinari orang lain dengan sinarnya setelah ia mulai terjun ke lingkungan yang mendukungnya untuk menjadi lebih baik. Caranya menghadapi masalah pun begitu bijak, begitu rendah hati, tetap realistis selagi optimis. Iya memilih untuk tetap berprasangka baik pada rencana Tuhan, karena dia percaya kalau itulah yang terbaik baginya.
Nah, kalau menurut para pemilik akun ambisverse nih, selain karena penyampaiannya yang lugas, kalimatnya yang berbobot, ternyata Kak Zahid juga digemari karena tampangnya loh hihihi. Banyak sekali penggemarnya yang berkata bahwa Kak Zahid adalah definisi "dikit lagi sempurna". Ibaratnya, kalau ranking 1 sempurna adalah Tuhan, maka Zahid masuk ke urutan 10 besar. Kalau Kak Zahid lihat ini, ini bukan penulis yang bilang ya, Kak wkwkw ini dari penggemar Kak Zahid. Intinya adalah Kak Zahid udah menginspirasi dan memotivasi banyak sekali orang di luar sana yang masih berjuang untuk mencapai mimpinya.
Yoi kayaknya segitu aja untuk Thamnews Edisi Edukasi dari Zahid. Kalau kata gurunya penulis, kita harus learning, sharing, inspiring. Stay safe & stay healthy semuanya!
-cakey, peaceout.
Commentaires